Jumat, 01 Maret 2013
Jumat, 15 Februari 2013
Minggu, 10 Februari 2013
Kamis, 07 Februari 2013
Rabu, 06 Februari 2013
Prof. Boediono Titipkan Gerakan Pramuka Kepada Roy Suryo
Prof. Boediono Titipkan Gerakan Pramuka Kepada Roy Suryo
Wakil Presiden RI, Prof. Dr. Boediono secara khusus menitipkan Gerakan Pramuka kepada Menpora baru, Roy Suryo saat Wapres melakukan uji kelayakan kepada Roy Suryo, calon Menteri Pemuda dan Olahraga setelah mundurnya Andy Alfian Mallarangeng.
Hal itu disampaikan Roy Suryo saat menerima Pimpinan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di ruang kerja menteri, Selasa sore (29/1). Pada pertemuan itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Prof. Dr. H. Azrul Azwar, M.P.H di damping oleh Kak Amoroso Katamsi (Waka Kwarnas Bidang Organisasi dan Kerjasama), Kak Sri Hardani Hadikusumo, M.S. (Waka Kwarnas Bidang Usaha dan Kemitraan), Kak Irid F. Agoes (Waka Kwarnas Bidang Internasional), Kak Kodrat Pramudho (Waka Kwarnas Bidang Humas dan Informatika), Sesjen Kwarnas, dr, Joedyaningsih SW, M.Sc, serta Bendahara Kwarnas, Kak Ramli Sairin. Sementara dari Kemenpora yang mendamping Menteri adalah Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Zubakhrum Tjenreng dan I Gusti Putu Raka Pariana yang mewakili Zulkifli Akbar (Asdep Kepanduan).
“Karena ini sebuah amanat, saya sangat mendukung dan mengapresiasi dari upaya dari Kwartir Nasional untuk merevitalisasi Gerakan Pramuka yang saat ini sudah kelihatan hasilnya,” ujar Roy Suryo yang sempat menjadi Ketua Barung di Gugus Depan 128-129 Yogyakarta semasa sekolah dulu, sangat berharap banyak kepada Gerakan Pramuka untuk kembali semarak, modern, cerdas, sigap dan tangkas dalam mengikuti perkembangan jaman.
Menurut Roy Suryo, generasi muda sekarang sangat membutuhkan kegiatan-kegiatan yang mendukung mereka menjadi Praja Muda Karana yang tangguh dan bisa berkompotisi dimasa depannya. Bapak Menteri mengingatkan bahwa dunia ini terus mengalami perkembangan, selalu dinamis dan bukan statis. Oleh karena itu Gerakan Pramuka juga harus selalu mengikuti perkembangan jaman dan tidak menoton.
Sementara itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Azrul Azwar menyampaikan bahwa ukuran hidup dan tidaknya Gerakan Pramuka dapat dilihat dari hidup tidaknya gugus depan, karena gudep merupakan sekolah bagi pesertadidik.
Kak Azrul Azwar mengakui saat ini sekita 90 % gudep masih berbasis di sekolah sementara 10 %-nya berada di komunitas. Dari konteks ini kedepannya kita (Kwarnas-red) akan menfokuskan pembinaan pada gudep yang berbasis komunitas.
Pada pertemuan itu, Kak Azrul juga menyampaikan berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2013. Kegiatan yang berada di depan mata adalah “Pelayaran Lingkar Nusantara II” dan “Perkemahan Temu Saka Bahari Nasional 2012”. Kegiatan akan berlangsung dengan menggunakan KRI Surabaya dari Jakarta menuju Lombok dilaksanakan sejak tanggal 10 - 27 Februari 2013.
Berkaitan dengan ini Kak Azrul berharap kepada Menpora dapat menjadi inspektur upacara (irup) pada upacara pelepasan peserta pelayaran yang akan dilaksanakan tanggal 11 Februari 2012 di lapangan Kolimlamil, Tanjung Priok, Jakarta.
Pramuka Garda Depan Pencegahan Narkoba
Roy Suryo: Pramuka Garda Depan Pencegahan Narkoba
JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo memilih kegiatan
Pramuka (Praja Muda Karana) sebagai salah satu cara mencegah narkoba di
kalangan pemuda. Roy mengatakan, Bidang Kepemudaan di Kemenpora akan
bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Badan
Narkotika Nasional.
"Dua hari lalu saya bertemu Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, akan ada kurikulum 2013 itu pramuka masuk
ekstrakurikuler wajib. Nah, inti materinya nanti akan kita sinergikan
dengan BNN. Jadi Pramuka sebagai salah satu garda depan untuk pencegahan
narkoba," terang Roy seusai menghadiri Rapat Kerja Pemerintah 2013 di
Jakarta Convention Center, Senin (28/1/2013) malam.
Roy mengaku siang tadi, di saat waktu
istirahat rapat, ia menyambangi BNN untuk membicarakan program tersebut.
Roy bertemu Direktur BNN Inspektur Jenderal Benny Josua Mamoto dan
Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Sumirat. Kantor BNN di Jakarta
Timur tak asing lagi bagi Roy.
Ia mengaku pernah bertugas di BNN tahun
2007 hingga 2011. Di BNN, Roy mengaku membicarakan hal teknis untuk
melakukan pencegahan narkoba lewat Pramuka. Menurutnya, hal itu juga
pernah dilakukan pada empat tahun lalu di BNN.
"Saya alumni BNN, tahun 2007 sampai
2011, kan saya di sana. Jadi tadi saya tidak hanya main, tapi kita sudah
langsung secara teknis. Saya membawa dua deputi saya di Bidang
Kepemudaan untuk langsung membuat kegiatan di Menpora," terangnya.
Roy mengaku prihatin dengan sejumlah
selebriti muda yang diamankan BNN, Minggu (27/1/2013). Namun, di BNN,
Roy mengaku tidak menemui Raffi Ahmad, Irwansyah, dan Zaskia Sungkar,
serta politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Wanda Hamidah.
"Tidak (bertemu), saya justru sengaja
untuk tidak secara khusus menengok Raffi, Wanda, atau irwansyah dan
Zaskia, karena itu bukan tupoksi saya. Saya bersifat makro," ujarnya.
(dian)
[sumber berita: http://nasional.kompas.com]
Minggu, 03 Februari 2013
Pemerintah Upayakan Gaji untuk Pembina Pramuka
Posted on 9 April 2011 by Accher
Kementerian Pemuda dan Olahraga
akan berupaya memperjuangkan alokasi dana untuk memberikan gaji bagi
para pembina Gerakan Pramuka. Sebab, karena ketiadaan anggaran termasuk
tak adanya gaji untuk para pembina Pramuka selama ini, membuat Gerakan
Pramuka menjadi semakin redup.
Ke depan pembina (Pramuka) harus digaji.
Kita coba untuk alokasikan anggaran itu,” kata Deputi II Bidang
Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Zubakhrum Tjenreng
di sela-sela sosialisasi Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 26 Maret 2011.
Kementerian Pemuda dan Olahraga berjanji akan mencarikan jalan keluar
bagaimana pembiayaan gaji untuk para pembina Gerakan Pramuka. Apalagi,
dalam UU Gerakan Pramuka yang baru, disebutkan bahwa anggaran untuk
Gugus Depan Gerakan Pramuka, termasuk gaji untuk pembina Pramuka, bisa
dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara maupun anggaran
daerah.
Zubakhrum menambahkan, bisa saja untuk menggaji para pembina Gerakan
Pramuka ada pembagian antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Zubakhrum belum bisa menyebut berapa kebutuhan dana yang diperlukan
untuk menggaji para pembina pramuka itu. “Masih dalam kalkulasi kita.
Belum tahu persis berapa kebutuhannya,” kata Zubakhrum.
Saat ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga masih terus melakukan sosialisasi Undang-Undang Gerakan Pramuka. Setelah itu, kata Zubakhrum, kementerian akan mendorong penyelesaian penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan kepemudaan tersebut.
Saat ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga masih terus melakukan sosialisasi Undang-Undang Gerakan Pramuka. Setelah itu, kata Zubakhrum, kementerian akan mendorong penyelesaian penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan kepemudaan tersebut.
Sebelumnya, dalam sambutannya membuka acara sosialisasi, Menteri Pemuda
dan Olahraga Andi Malaranggeng menyatakan banyak Gugus Depan Gerakan
Pramuka yang tak berjalan dengan baik. “Dari 275 ribu gugus depan,
sebagian hanya namanya saja. Paling hanya pakai seragam Pramuka pada
hari Sabtu saja,” kata menpora.***(TEMPO Interaktif/Humas Kwarda)
Ribuan Pembina Pramuka di Jabar Ikut Sertifikasi
RIBUAN Pembina Pramuka di Jawa Barat (Jabar)
kini tengah digodok untuk mendapatkan sertifikasi. Sementara pembina pramuka di
Jabar yang bersertifikasi saat ini sekitar 1800 guru.
”Saat ini 4000 lebih Pembina Pramuka
di Jabar sedang menjalani proses sertifikasi," kata Ketua Kwartir Daerah
(Kwarda) Gerakan Pramuka Jabar, Dede Yusuf saat ditemui wartawan di Gasibu Kota
Bandung, Selasa (25/9/2012).
Dengan sertifikasi para pembina
pramuka, kata Dede, nantinya akan diakui oleh Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan
setempat. "Hal tersebut dilakukan karena selama ini Pramuka hanya dianggap
ekstrakulikuler. Namun sekarang sudah ada Undang-undang yang mengaturnya, jadi
tidak perlu ditekan lagi," ujarnya.
Jika nanti pada pelaksanannya ada yang
melanggar (mengakui), lanjutnya, pastinya akan terkena sanksi sesuai Undang-undag
yang berlaku. Selain itu anggota Pramuka saat ini, harus memiliki skil dan
kemampuan.
"Supaya tidak ada anggapan bahwa
anggota Pramuka tidak hanya baris berbaris atau kemping," ucapnya.
Kita lihat dengan adanya anggota
pramuka dari pesantren-pesantren, kata dia, meski di sana banyak pelajajaran
yang mengarah pada salafiyah tapi mereka mampu mengimbanginya.
"Itu artinya, anggota Pramuka
dari pesantren menunjukkan kebanggaannya terhadap bangsa sangat besar
sekali," tandasnya.
[] Ridwan | BandungOke.com
Standarisasi Pembina Pramuka
Palembang: Untuk meningkatkan kualitas para pembina pramuka terutama yang berada di Gugusdepan (Gudep), mulai tahun 2011, Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka akan memberlakukan standarisasi dan sertifikasi para Pembina Pramuka.Untuk memenuhi standarisasi itulah saat ini digelar Kursus Mahir Dasar (KMD) Pembina Pramuka di seluruh Indonesia.
Di Palembang, KMD dipusatkan di gedung PSBB Kompleks MAN 3 Pakjo dan diikuti 110 peserta utusan Kwartir cabang se-Sumsel. "Peningkatan kualitas para pembina melalui KMD ini merupakan satu langkah maju untuk melakukan standarisasi para Pembina Pramuka ke depan,” tegas Sekretaris Jendral Kwartir Nasional, Joedyaningsih saat membuka KMD.
Dengan standarisasi tersebut, nantinya para pembina yang tidak memenuhi kualifikasi sebagaimana yang dibutuhkan akan tersisih dengan sendirinya. “Jadi, para pembina di gudep-gudep menjadi ujung tombak majunya Gerakan Pramuka,” tambah Joedy.
Wakil Gubernur H Eddy Yusuf yang juga Wakil Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Sumsel, kepada wartawan meyakinkan bahwa Pramuka berperan sangat besar bagi pembinaan dan pendidikan karakter generasi muda. “Para Pembina Pramuka harus bekerja keras untuk membina karakter anak-anak kita agar nantinya menjadi pemimpin yang unggul.
Memang tidak mudah dan ini butuh proses dan kesabaran. Tetapi saya yakin kakak-kakak Pembina Pramuka bisa melakukan itu,” kata Edy Yusuf.
Sedangkan Ketua Kwartir Daerah Sumsel, H Abdul Shobur berharap, dengan KMD ini, pembina Pramuka di Sumsel semakin banyak, sehingga pembinaan dan pendidikann Pramuka makin maju dan berkualitas.
Rabu, 24 Nopember 2010, 12:30 WIB
(sumber:sriwijayapost.com)
Sabtu, 02 Februari 2013
disajikan oleh : M. Sumanta, S.Pd.I
Pengertian :
Membina adalah suatu upaya :
Pendidikan, Peningkatan,
Improvisasi
Memajukan yang menjadi target obyeknya adalah PESERTA DIDIK.
Membina Pramuka
Adalah sebagai proses pendidikan berisi
kegiatan memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing dan mengembangkan :
·
Dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan
selaras.
·
Pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai bakat.
·
Keinginan serta kemampuan yang merupakan bekal
dalam hidup dan kehidupannya.
·
Dalam Gerakan Pramuka membina peserta didik
·
Membentuk manusia yang berwatak ,
berkepribadian, berakhlak mulia, tinggi kecerdasan dan ketrampilannnya serta
sehat jasmaninya.
adalah untuk JADI APA , bukan melatih untuk TAHU APA DISIPLIN
LOYO
Pembinaan Kepada Peserta Didik :
Hal tersebut dilakukan dengan proses :
·
Learning by doing
·
Lerning to earn
·
Earning to live
·
Living to serve
·
Learning by teaching
Tahukah anda artinya …..?
sesuai dengan minat dan bakat nya untuk mengabdi dan
berkarya
Kegiatan hendaknya disusun bersama peserta didik dengan
memperhatikan
Bagaimanakah peran dan sikap dalam Proses pembinaan
kepada anak didik
Seorang Pembina hendaknya :
·
Menerapkan sistim Among
·
Melaksanakan PDK dan MK dalam setiap Kegiatan
Kepramukaan.
·
Menguasai benar mengenai metode yang akan
diterapkan, yaitu sebelumnya perlu mengetahui bakat, minat dan keadaan ,
kemampuan serta kebutuhan peserta didik.
Menciptakan kegiatan yang menarik, menantang dan menyenangkan /
tidak membosankan didasarkan atas kesukarelaan.
Seorang Pembina hendaknya :
·
Memperlakukan peserta didik sebagai subyek
pendidikan, melibatkan dalam penyusunan kegiatan sesuai manfaat dan kebutuhan.
·
Kegiatan yang disajikan sesuai dengan
perkembangan jasmani dan rohani serta golongan usia peserta didik.
·
Seorang Pembina hendaknya :
·
Memperhatikan faktor lingkungan dan perkembangan
jaman karena faktor ini memiliki pengaruh besar bagi peserta didik.
·
Seorang pembina hendaknya menguasai bahan
latihan dan dapat pula mengunakan tenaga orang lain yang lebih ahli/ menguasai
materi latihan.
·
Membina adalah seni, dan tehnik membina yang
tepat adalah dengan cara memiliki pengalaman yang didapat yaitu melakukan
kegiatan bersama anak didik.
·
Dalam berkarya seorang pembina harus memiliki
semboyan : IKHLAS BAKTI BINA BANGSA BER BUDI BAWA LAKSANA
·
Kesimpulannya : SUDAHKAH KITA MEMBINA DENGAN BAIK…???
Kamis, 31 Januari 2013
INFO LOWONGAN KERJA
Dengan semakin berkembangnya program pelatihan HoBi, maka kami membuka lowongan sebagai tenaga Trainer dengan persyaratan:
-Pria/Wanita
-Usia max.35 Tahun
-Pendidikan min D3, diutamakan psikologi
-Suka dunia anak-anak
-Berpenampilan menarik
-Jam kerja Sabtu&Minggu (khusus yang Freelance)
-Fulltime atau Freelance
kirim CV ke PT.Cipta Insan Cemerlang
Ruko Sunter Permai Blok A.19
Jakarta Utara
Telp : 02136645294
HP : 088809811040
Pin BB : 314106F3
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
Metode Kepramukaan
Adalah suatu cara memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan. Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik bagi individu maupun sebagai anggota masyarakat maka dibutuhkan suatu Metoda /ketentuan khusus yang kita sebut Metoda Kepramukaan.
Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan yang keterkaitanya keduanya terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan Pramuka. PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan) dan MK (Metode Kepramukaan ) harus dilaksanakan secara terpadu, keduanya harus berjalan seimbang dan saling melengkapi. Setiap unsur pada Metode Biro Diklat Dan Kepramukaan merupakan subsistem tersendiri yang memiliki fungsi pendidikan spesifik, yang secara bersama-sama dan keseluruhan saling memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan.
Metode kepramukaan merupakan salah cara belajar interaktif progresif melalui:
a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.
b. Belajar sambil melakukan.
c. Sistem beregu.
d. Kegiatan yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda.
e. Kegiatan di alam terbuka.
f. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan.
g. Sistem tanda kecakapan.
h. Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri.
i. Kiasan dasar.
Kesimpulan :
a. PDK dan MK merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.
b. PDK dan MK merupaka dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
c. PDK dan MK dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat.
mari terlibat dan berbuat...!
Metode Kepramukaan
Adalah suatu cara memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan. Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik bagi individu maupun sebagai anggota masyarakat maka dibutuhkan suatu Metoda /ketentuan khusus yang kita sebut Metoda Kepramukaan.
Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan yang keterkaitanya keduanya terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan Pramuka. PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan) dan MK (Metode Kepramukaan ) harus dilaksanakan secara terpadu, keduanya harus berjalan seimbang dan saling melengkapi. Setiap unsur pada Metode Biro Diklat Dan Kepramukaan merupakan subsistem tersendiri yang memiliki fungsi pendidikan spesifik, yang secara bersama-sama dan keseluruhan saling memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan.
Metode kepramukaan merupakan salah cara belajar interaktif progresif melalui:
a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.
b. Belajar sambil melakukan.
c. Sistem beregu.
d. Kegiatan yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda.
e. Kegiatan di alam terbuka.
f. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan.
g. Sistem tanda kecakapan.
h. Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri.
i. Kiasan dasar.
Kesimpulan :
a. PDK dan MK merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.
b. PDK dan MK merupaka dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
c. PDK dan MK dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat.
mari terlibat dan berbuat...!
Jendral Pramuka dan Pendidikan
Letjen TNI (Purn) Haji Mashudi lahir di Desa Cibatu, Garut, Jawa Barat, 11 September 1919 adalah mantan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka pada tahun 1978-1993. Lahir dari orang tua yang merupakan wiraswastawan, Mashudi adalah anak keenam dari 11 bersaudara. Ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dari tahun 1960 hingga 1970.
Dia telah aktif dalam jabatan struktural Gerakan Pramuka sejak 1961, sebagai Ketua Majelis Pembimbing Pramuka Jawa Barat, tatkala dia menjabat Gubernur Jabar (1960-1970). Dia pun sempat menjabat Wakil Ketua MPRS (1967-1972). Kemudian 1974, dipercaya menjadi Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jabar dan ditunjuk menjadi Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka. Lalu sempat menjabat Pjs Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka menggantikan Sarbini (1974-1978). Dalam Munas Gerakan Pramuka di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, 1978, dia terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka hingga 1993.
Lewat sentuhan tangan dinginnya, Gerakan Pramuka berkembang pesat menjadi organisasi kepanduan terbesar di dunia. Kepramukaan juga menjadi dikenal luas di Tanah Air. Tak heran bila akhirnya World Organization of Scout Movement (WOSM) menganugerahi Bronze Wolf Award, penghargaan tertinggi dalam dunia kepanduan. Hanya ada empat orang Indonesia yang tercatat pernah menerima Bronze Wolf Award.
Sosok yang dikenal tegas, disiplin namun akrab ini telah meninggal, seminggu setelah menerima penghargaan khusus dari Komite Kepanduan Asia-Pasifik. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, BandungIa meninggal dunia pada 22 Juni 2005 akibat terkena serangan jantung. Dari pernikahannya dengan Yetty Rochyati, ia memperoleh dua orang anak.
Dia selau berpesan agar berpikir untuk masa depan. Menurutnya orang akan cepat pikun jika selalu berpikir masa lalu. Memiliki prinsip hidup yang sederhana yang ia terima dari ayahandanya Masdan Nataatmadja, yang selalu menekankan tidak akan mewariskan harta tapi akan mewariskan ilmu pada anak-anaknya.
Selasa, 29 Januari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)